Pages

Rabu, 10 Oktober 2012

Jika itu kabaikan, kenapa tidak coba kita hadapi?

1 bulan usai saya telah beradaptasi dengan dunia baruku ini, setelah mengikuti acara-acara ISFI (Ikatan Santri Firdaus) salah satunya acara ‘MOS’ Masa Orientasi Santri. Hari-hari itu ku mulai dengan penuh harapan banyak pengalaman dan mendapat ilmu baru kepada saya. Dan ternyata betul sekali banyak yang saya tidak ketahui, rasa syukurku ucapkan dalam hatiku “ Alhamdulillah saya di asrama jadi lebih bisa banyak bertanya kepada kaka kelas yang kebetulan mondok / di asrama juga. Baik itu masalah agama, kondisi pesantren, bagaimana menjadi santri yang baik dambaan para ustadz dan ustadzahnya dan sebagainya. Teringat waktu itu ketika mau melaksanakan sholat, karena memang belum hafal semua bacaan solatnya akhirnya menghafal dulu bacaan sholat tersebut. Kakak kelasku tak pernah lelah untuk selalu mengajarkan berbagai hal apa yang harus dilakukan di lingkungan pesantren seperti shaum senin kamis, shaum pertengahan bulan, shaum daud, sholat dhuha, qiyamu lail, tilawah, hafalan surat dan hal lain sebagainya. Hari-hariku rasakan begitu indah nan bahagai walapun dalam benaku itu dunia baruku, dunia yang sangat aneh dari dunia sebelumnya yang selalu berteman dengan anak laki-laki, berpakaian seksi, tak pernah shaum sunnat, tilawah dan sebagainya, tapi walaupun ini dunia baruku ini, saya merasakan bahagia, pemahaman agamaku semakin bertambah, hafalan quran bertambah, bacaan sholat semakin lancar, pokoknya Alhamdulillah semakin meningkat dari hari-hari sebelumnya..  Memang betul seperti dalam hadits dikatakan : ‘ Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung kepada apa yang kita niatkan. Ketika itu saya berniat untuk menjadi santri yang baik yang taat pada aturan pesantren, layak disebut santri oleh para ustadz dan ustadzah, teringat pula pesan orang tua ketika saya masuk pesantren : ingat, jadilah santri yang baik, orang tua meinginginkan supaya saya paham agama lebih luas. Selain itupun jika dilanjutkan ke SMP terkhusus di garut akan memadhorotkan apalagi seoarang perempuan karena jarak sekolah SMP dari rumah sangat jauh. Dan akhirnya orang tua memutuskan untuk masuk ke pesantren saja. Suatu hari yang sangat menegangkan. Para panitia atau staf organisasi ISFI hari itu sudah menjadwalkan untuk pekan ini siapa saja yang akan ceramah perwakilan setiap kelasnya. Semua santri baik itu tsnawiyyah ataupun aliyyah sudah ramai menuju madding karena penasaran siapa saja yang akan menjadi penceramah pertama dalam acara muhadhoroh pekan ini. Baru saja saya mau melangkahkan kaki menuju madding tiba-tiba teman-teman kelasku menunjukkan wajahnya dari kejauhan kearahku, rasa penasaranku semakin bertambah dikhawatirkan saya menjadi perwakilan akhwat dari kelasku. Dan ternyata betul sekali , saya yang pertama ceramah perwakilan kelas untuk mengawakili acara muhadhoroh pekan ini. Hati saya semakin berdebar, kaki saya serasa tak kuat menahan badanku sendiri semakin lemasnya badan ini. Dengan wajah yang sangat kebingungan ku tak tahu harus berbuat apa, apa yang harus disampaikan nanti ketika acara itu tiba, bahan untuk disampaikannya pun tidak ada, dan bahkan tidak tahu harus materi apa yang harus disampaikan. Dalam hatiku berkata : ‘Ya Allah bagaimana nanti jika berada di depan para santri, apa yang harus saya sampaikan sedangkan pemahaman agamaku masih sedikit, apa yang harus saya lakukan format membuat ceramahpun belum tahu, bahkan muqodimahpun belum tahu, apalagi materinya, apa yang harus dibahas. Saya pun berpikir panjang, dan salah satu solusinya saya harus minta bantuan lagi ke kakak kelas di asrama, dari mulai formatannya, muqodimah dan sampai materinya. Setelah ku tahu saya akan tampil pekan ini, hari demi hari ku baca materi yang akan disampaikan nanti, karena memang kata-kata yang sangat baru ku kenal saya belum bisa untuk menghapalnya apalagi memahaminya, akhirnya saya konsultasi ke kakak kelas di asrama dan akhirnya bisa sekali-kali melihat materi ketika ceramah berlangsung, akhirnya kepanikan ini sedikit terobati, dan hanya 4 hari saja saya harus memahami dan latihan sebaginya untuk menuju acara muhadhoroh nanti. Acara muhadhorohpun akan dimulai malam ini, saya masih sibuk dengan serpihan-serpihan kertas bahan materi yang akan disampaikan, dan yang paling terpenting mempersiapkan mental ketika sedang di depan. Acara berlangsung dengan khidmat, dimulai dari sambutan-sambutan, dan dimulai acara inti yaitu penyampaian ceramah dari para santri perwakilan dari setiap kelasnya, maklumlah santri baru sudah disuruh ceramah, akhirnya ketika acara berlangsung sangat tidak tenang, gugup , berdebar-debar, gerogi, nerves semuanya ada ketika waktu itu. Detik-detik mendebarkan, akhirnya aku dipanggil dengan tepuk tangan yang meriah, dalam hatiku berkata : tenang, tenang santai saja, jangan kelihatan gerogi, berikan senyumanmu kepada semua santri yang ada di ruangan itu, Ya Allah lancarkanlah dalam penyampaian ceramah ini. Akupun memulai menyampaikannya dari mulai muqodimah, materi dan kesimpulan. Alhamdulillah penyampaiannya lancar dan diakhiri dengan tepuk tangan dan senyuman yang indah ^_^ Akupun melangkahkan kaki ke tempat duduk semula, dengan rasa bangga dan terharu, akhirnya lega juga setelah penyampaian itu pula rasa beban di hati sudah tak ada. Malahan kalau sudah mencoba sekali malah mau mencoba lagi.  Dari cerita singkat di atas, dapat kita petik hikmahnya bahwa peluang kebaikan yang ditawarkan kepada kita jangan sampai kita abaikan begitu saja, jika memang itu menambah kebaikan untuk kita, kenapa tidak kita mencobanya? Apalagi setiap orang ingin jadi orang sukses, dan syarat menjadi orang sukses salah satunya berani melangkah menghadapi tantangan. So, lakukan yang terbaik, untuk menjadi orang yang paling terbaik… Karunia_Subuh_108990_S.Istiqomah

Minggu, 03 Juni 2012

Kematian Dekat dengan Kita

Pagi yang indah, sang fajar datang dengan senyuman, dedaunan yang sedang berpelukan dengan embun seolah-olah mewarnai pagi ini dengan indah, ku lihat langit yang menjulang tinggi, yang tidak bisa sembunyikan lagi keindahannya. Semakin ku yakin bahwa semua ini Allahlah yang mengatur dan menciptakan keindahan-keindahan tersebut, dibalik semua inipun kita patut untuk bisa mentafakuri dan mensyukuri atas semua yang Allah ciptakan, dan tidak hanya keindahan saja yang patut kita syukuri dan tafakuri, kejadian yang sedang kita hadapi hari ini, kesedihan ataupun kebahagiaan, musibah ataupun muhibah, dan sebagainya. Sedikit saya cerita ya.....^_^, hari itu ku mulai aktivitasku dan agenda-agenda wajib yang harus kulakukan pada hari itu, aktivitas pertamaku akan pergi ke sebuah tempat bersama adikku, tiba-tibaku merasakan ada yang mengganjal di hati dan saya pun tiba-tiba mengurungkan niat saya pergi ke tempat itu, akhirnya saya pun ke kosan lagi. Beberapa menit kemudian bunda menelpon, bunda mengabarkan bahwa saudara (kakak bapak / ua) telah meninggalkan kita ke rahmatullah, deg ! tiba-tiba hatiku hancur berkeping-keping, hatiku sakit, spontan ketika pembicaraan ditelpon menangis, adikku menangis, dan yang lebih sedih lagi saya dan adikku tak bisa melayadnya, karena berbagai keadaan yang tak memungkinkan, hanya bisa mendoakan lewat jauh, yaitu ya di kosan…. Lewat kejadian di atas, maka jelaslah bahwa kematian itu dekat dengan kita, kematian akan datang dengan sendirinya tanpa harus memberi tahu terlebih dahulu kepada kita (^_^ he), kenapa? Karena hanya Allahlah yang tahu kematian seseorang. Di balik semua hikmah yang terjadi pada saat itu, bisa memberikan pemahaman kepada kita bahwa dengan ketidaktahuan kita akan kematian seseorang itu membuktikan, setiap aktivitas yang kita lakukan harus ada nilai tambah, yakni bertambahnya keimanan dari harisebelumnya kepada Allah Swt, bertambahnya kualitas keilmuan kita dari hari sebelumnya juga, selain itu pula supaya ada unsur-unsur berlomba-lomba dalam kebaikan, kenapa? Coba bayangkan oleh sahabat semua, seandainya kita tahu kematian kita kapan? Kita tidak akan bisa seperti sekarang yang memang kita selalu meningkatkan kualitas keimanan kita, kita bisa saja lalai dengan kehidupan di dunia ini, karena kematian saya masih lama, kita bisa saja hidup di dunia ini, tapi apakah hidup itu bisa memberikan arti kepada kita, apa makna kehidupan bagi kita? apa yang seharusnya kita lakukan?

MABIT

Di keramaian kota pada suatu malam aku dengan teman-teman kosan hendak mengikuti acara yang berjudul MABIT (malam bina iman dan taqwa) “kutemukan cinta” yang bertempat di PUSDAI diselenggarakan oleh MDA (majelis Darl Akhirat). Seluruh peserta masuk ke mesjid untuk melaksanakan shalat maghrib, banyak dan beragam peserta yang mengikuti acara ini dari mulai anak kecil, remaja, dewasa dan para orang tua-orang tua sampai kakek-kakek dan nenek-nenek. Acara pun berlangsung setelah shalat isya, kamipun mulai memasuki ruangan dengan begitu padatnya dan harus berdesak-desakkan untuk memasuki ruangan tersebut. Ketika saya sudah berada di ruangan, ada getaran di hati ini yang sangat mengiris hati, ada rasa bahagia yang tak bisa ku tahan, ada rasa sedih juga saking ku terharunya, walapun pada waktu itu belum sempat makan hanya saja pada saat ta’jil makan yang manis saja itu pun di angkot…. ^_^ Acaranya berlangsung dengan tertib, adapun materi yang dibahas dalam acara ini salah satunya tentang manajemen terapan yaitu membahas tentang makna cinta itu sendiri, indikator cinta tersebut, yang mana menurut Imam Ibnu Qoyyum cinta dapat didefinisikan beberapa macam salah satunya yaitu: 1. Al-Mahabbah, 2. Asy-Syauq, 3. Asy-Syadan. Al-mahabbah menurut Imam Ibnu Qoyyum juga dapat didefinisikan 16 definisi, yang salah satunya yaitu: suka menyebut-nyebutkan orang yang disukainya, selalu teringat, menyukai tempat tinggalnya, menyanding-nyandingnya, mengutamakannya, lemah lembut dan sebagainya. Adapun Asy-Syauq yaitu cinya yang disertai kerinduan kepada orang yang kita cintai. Dari penjelasan di atas maka jelaslah ketika kita mencinta Allah dan Rasulullah Saw, kita selalu mengingat-Nya dalam keadaan apapun, dimanapun, dan kapanpun, selalu menyebutkan asma-Nya dan mengingat-Nya ketika kita berdoa, berdzikir ataupun dalam ibadah yang lainnya, selalu menyanding-nyandingkan Asma-Nya yaitu selalu menggunakan Asma-Nya ketika dalam melakukan aktivitas apapun, dan terakhir selalu mengutamakan-Nya yakni ketika kita cinta pada siapapun itu pasti kita akan selalu mengutamakan dan mementingkan apa yang kita cintai tersebut. Sahabat coba kita renungkan kisah tentang Salman Al-Farisi dan Abu Darda, ketika suatu waktu Abu Darda ingin memperkenalkan Salman Al-Farisi kepada seorang akhwat, singkat cerita orang tua akhwat tersebut langsung bertanya apa kedatangan Abu Darda dan Salman Al-Farisi tersebut, Abu Darda langsung menjawab maksud kedatangannya, kalau tidak salah seperti ini “Perkenalkan saya Abu Darda sahabat Rasul, dan ini sahabat saya Salman Al-Farisi sahabat Rasulullah juga” kata Abu Darda, kemudian “maksud kedatangan kami kesini, saya ingin memperkenalkan sahabat saya ini Salman Al-Farisi untuk memperkenalkan ke putra bapak” tiba-tiba umi dari akhwat tersebut menjawab dari ruangan sebelahnya “Wallahua’lam bishawwab, tapi alangkah bahagianyalah jika putra saya ini dikhitbah oleh Abu Darda”, singkat cerita akhwat tersebut akhirnya menikah dengan Abu Darda, ketika waktu itu Salman Al-Farisi menjawab “Alhamdulillah, hanya Allahlah yang Mahatahu segalanya, saya Ridha Abu Darda menikah dengan akhwat tersebut, karena menurutnya makna cinta itu ketika ketaqwaan dan keimananku semakin bertambah kepada-Nya, maka itulah Cinta. Semoga dari paparan di atas dapat menambah ilmu yang bisa diaplikasikan langsung oleh kita dalam mengarungi hidup ini yang tentunya apa yang kita lakukan semuanya hanya bersandar kepada cinta-Nya…

Sabtu, 17 Maret 2012

Dimanakah kalian???

Bismillahirrahmanirrahiimm…
Sahabat semua…. Kaifa halukum fillah? Semoga selalu dalam lindangan dan ridho-Nya…. Amiinn … ^_^
Lewat tulisan ini saya ingin sedikit mencurahkan hati ini yang saya rasakan dari beberapa hari kebelakang, ternyata banyak PR untuk kita semua…
Suatu saat ketika saya berangkat ke buah batu untuk menjemput adikku yang kebetulan di Pesantren hari besoknya libur, dan Alhamdulillah diizinkan untuk pulang dahulu oleh Ustadzah Asramanya.
Waktu di perjalanan sudah terbiasalah kalau kita menumpang damri, apalagi di perkotaan di tambah lagi cuaca pada siang hari tanpa hujan pun. Semua penumpang mulai banyak sehingga damripun sudah padat oleh penumpang, damripun mulai berangkat, jalan demi jalan kulihat dengan utuh dengan tak lupa ku panjatkan syukurku kepada-Mu… ^_^ apalagi sudah terbiasa kalau bepergian sendiri selalu saja banyak yang dipikirkan baik hal itu : merenung, mengingat impian-impian yang harus kucapai, mengenang, membayangkan masa depan kita nantinya dan yang lainnya. Sampai-sampai bisa saja senyum sendirian akibat membayangkan hal-hal tersebut terlalu tinggi… he ^_^
Dan suatu ketika saking kagetnya sempat terputus dari mimpi-mimpi yang terbayangkan tadi oleh beberapa orang pengamen, ketika melihat itu……. sangat tersentuh hati ini untuk mengatakan: seharusnya dia bersekolah bersama orang-orang yang bisa sekolah, seharusnya diapun punya hak yang sama seperti orang-orang lainnya, dan seharusnya dia pun punya banyak perhatian dari berbagai pihak yang bersangkutan, bukankah kita dianjurkan untuk saling tolong-menolong? Bukankah kita ini muslim?yang memang di dalam Islam pun dianjurkan untuk saling tolong-menolong? Seperti dalam Al-Quran”
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan” (Q.S Al-Maidah : 2)
Bukankah dalam Islam pun juga mementingkan arti “Persaudaraan”
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah)bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapa petunjuk (Q.S Ali-Imra: 103)”
Dimanakah pemuda saat ini? Apakah kalian masih ada? Ini merupakan PR kita bersama, supaya nantinya tidak ada lagi orang yang memperjuangkan hidupnya tanpa dia memikirkan pendidikannya, tak ada lagi orang yang hanya memikirkan materi dan materi tetapi selain itu ada yang lebih penting yaitu pembinaan akhlak dan ketaatan mereka kepada Allah, akhlak dan imanlah yang akan merubah mereka kepada jalan-Nya, akhlak dan Imanlahlah yang akan membantu mereka dalam mengarungi kehidupan ini, dan akhlak dan Imanlah yang akan membantu mereka untuk selamat dunia dan akhirat…
Hmmmm……. semoga pemuda saat ini masih ada…
Ayo kita wujudkan generasi-generasi Rabbani yang berkarakter islami, supaya perjuangan dan kejayaan Islam dapat tersalurkan kepada mereka….. ^_^ Semoga bermanfaat …

Rabu, 22 Februari 2012

130 IS The Best 'Nambru'

Teman…
Setelah kita lewati beberapa hari di KKM ini dengan penuh suka dan duka yang kita rasakan, dari mulai pemberangkatan dari kampus dan akhirnya sampai ke tempat tujuan kita yaitu Kecamatan Lembang Desa Langensari Kampung Buni Asih Rw 01 Rt 04, banyak pengalaman-pengalaman yang menarik yag tidak bisa saya lupakan, teman masih ingatkah kita ketika baru sampai di Desa Langensari kita terkhusus kelompok 130 harus menunggu-nunggu lama di mobil karena keputusan tempat tinggal yang mau kita singgahi belum fiks, oleh karena itu kita terpaksa bolak-balik memindahkan barang-barang kita dari jalan ke posko kelompok lain untuk ikut istirahat dulu sejenak, terus kita pindah lagi dari posko kelompok lain ke jalan, sementara teman-teman laki-lakinya sedang melobi masalah penempatan tempat tinggal kita. Setelah sudah fiks kita segera menuju tempat tinggal kita yang jaraknya lumayan jauh kalau jalan kaki, setelah itu kita beres-beres barang dan merebahkan badan sejenak. Ada sedikit terharu baru saja kita mengenal satu sama lain tapi dengan kondisi seperti itu kita bisa saling memahami, bisa saling membantu satu sama lain… begitu indahnya…

Teman…
Masih ingatkah ketika kita suka ngobrol tentang kepulangan kita nanti beberapa minggu ke depan? Kita suka merasa, begitu lamanya waktu ini? Begitu lamanya dari jam ke jam? Tapi ketika sudah kita lewati beberapa minggu, waktu itu terasa begitu cepat,,,
Setiap sore atau malam ketika berkumpul kita selalu bercanda bersama, dengan berjalannya waktu kita pun akhirnya memahami sifat atau karakter teman-teman kita sehingga salah satunya kita bisa menyimpulkan masing-masing kata-kata atau karakteristik seseorang dengan dibarengi candaan dan tawaan. Masih ingatkah dengan kata-kata kebangsaan kelompok 130? ‘Saha Jalma anu Nambru di pipir…? Hehe… kita (all perempuan) spontan berkata: ihhhhhhhhhhh Geullleeeuuuuhhhhhhh, apalagi kalau kita sedang makan pasti semua laki-laki diserang… mereka selalu melantunkan kata-kata itu nggak tahu kenapa selalu melantunkan kata-kata itu mungkin karena hobi juga ya… (^_^)

Teman…
Akhirnya dipenghujung hari-hari KKM kita, ketika kita sibuk mempersiapkan perlombaan di TK, TPQ dan TQA, acaranya disatukan dengan acara maulid nabi plus perpisahan mahasiswa KKM 130 UIN BDG, semua rencana acara tersebut begitu sangat mendadak, kita mahasiswa bersama ibu-ibu TK,TPQ, TQA dan masyarakat setempat merencanakan hari rabu dan acara akan dilaksanakan hari jumat dan sabtu, oleh karena itu semua teman-teman KKM bekerja dengan super, dengan sekeras-kerasnya demi keberlangsungan acara tersebut. Acara tersebutpun tak lupa dengan mengundang: kepala desa Langensari, Rw 01 kampung Buni Asih, rt 01, rt,02,rt 03, rt 04 dan tak lupa juga ketua DKM Mesjid Al-Ikhlash. Tiba acara berlangsung warga-warga mulai berdatangan begitupun pemateri dan tamu-tamu undangan sudah mulai memadati tempat mesjid Al-Ikhlash, ketika dipenghujung acara serasa ada yang melukai di hati ini, serasa ada sedikit kekecewaan yang begitu dalam ketika dari pihak ibu-ibu memberikan sebuah kenang-kenangan untuk mahasiswa KKM 130 UIN SGD BDG begitu sangat terharunya terkhusus saya, dalam benakku berkata: begitu baiknya warga-warga disini, begitu sangat welcomenya kepada kami, sampai-sampai ada juga warga yang bertanya neng kapan mau silaturahmi lagi kesini??? Andai saja programnya bisa ditambah mungkin akan lebih diperbaiki lagi, apalagi silaturahmi kita pasti insya Allah akan selalu kami perkuat, karena dengan silaturahmi ini akan berbuah berkah… ^_^

Teman…
Terakhir saya katakan, selama 1 bulan ini kita bersama, makan bersama, cuci piring bersama, dan yang lainnya, apapun itu keadaannya, pasti ada banyak kekurangan yang saya lakukan, dan mohon maaf jika ada banyak yang tersakiti oleh saya, baik yang disengaja ataupun yang tidak itu semua kekhilafan dan kealfaan saya… mohon maaf

Semoga apa yang telah kita lakukan selama di KKM ini menambah kedewasaan kita ketika menghadapi suatu tantangan, menambah kemandirian kita ketika berada di tempat yang tidak sesuai dengan apa yang kita mau, dan yang penting semoga tali silaturahim kita ini tetap terjaga dengan baik sampai azal menjemput kita… Amiinn

Selamat teman-teman sampai berjumpa di pengalaman berikutnya… ^_^

Semua Hanya Ujian

Saya merasa sangat sedih ketika saya merasa tidak kuat dalam menjalani berbagai rintangan hidup, tidak berani ketika menyampaikan kebenaran, menangis merasa ketika hati ini tersentuh,,, tapi diawal 2012 ini semua itu harus diubah…
Tujuan awalnya saya niatkan sebagai mensyiarkan dakwah yang baik bagi semua teman-teman, tapi yang saya sedihkan ketika semua itu terealisasikan saya merasa apa yang saya niatkan tidak bisa dilakukan dengan baik, mungkin harus berintrospeksi lagi,,, ya Allah ampuni hamba-Mu ini…
Setiba di puncaknya tetap saja saya merasa kurang baik ketika keadaan itu datang, ketika rintangan itu ada di depan mata, ketika keberanian itu harus disyiarkan, ketika kesabaran itu harus ada, ketika do’a itu harus selalu dipanjatkan, dan hanya Allah lah yang harus selalu kita ingat, tapi itu semua hilang ditelan awan… hati saya berbicara, desti kamu di mana? Kenapa sampai seperti itu??? Sadarkah kamu bahwa itu harus kamu lakukan? Sadarkah kamu bahwa itu harus kamu syiarkan? Seperih apapun nanti responnya,kamu harus tetap kuat… Astaghfirullah… ya Allah ampuni hamba-Mu ini…
Tapi akhir-akhir menuju ‘The End’ saya ingin memanfaatkan waktu saya ini apa yang belum saya jalankan, apa yang belum saya realiasikan, semoga ada sedikit manfaat atau renungan untuk teman-teman semuanya, sehingga ketika sudah berpisah ada kenang-kenangan yang sangat berharga yang bisa dibawa ke Akhirat nanti amiin…
Semangat… lakukan yang terbaik, jadilah teman yang baik tidak hanya di dunia tapi di akhirat sebagai teman bisa mengantarkannya ke syurga…

Kamis, 09 Februari 2012

Kata maaf untuk bunda dan ayah

Bunda bagaimana kabarnya? Yang nanda harapkan Semoga sehat selalu dan selalu ada dalam lindungannya, bagaimana kabarnya ayah? Semoga rasa lelah dan letihnya dari pekerjaan yang sangat berat bisa mengantarkannya ke syurga karena dengan keikhlasannya ayah bekerja, karena kesabarannya ayah mencari nafkah karena itupun pula ayah bisa mendidik nanda menjadi seperti ini, teringat waktu kelas 6 SD nanda bingung mau melanjutkan ke mana, kenapa bingung? Karena semua sekolah sangat jauh jaraknya dan kemungkinan pulang pergi dari sekolah akan jalan kaki, atau melanjutkan ke SMP? Karena ketika mendapat juara ‘tabungan’ nanda mendapat seragam SMP yang bawahannya di atas lutut, tetapi dengan ide ayah nanda akhirnya dilanjutkan ke Pesantren yang berada di pangalengan, dengan spontan nanda bertanya bagaimana nanda bisa sekolah disana sedangkan sekolahnya sangat jauh? Ayah langsung menjawab: tidak nanda tentunya mondok disana, pesantren sekolah sekaligus mondok, nanda sangat terkejut ketika perkataan ayah seperti itu, tak pernah terbayangkan sifat seperti nanda akan mondok tambah pesantren disana, yang memang berbeda dengan teman-teman nanda di SD mereka semua melanjutkan ke SMP yang ada di kampung kami dengan siap untuk ke sekolah jalan kaki, subhanallah perjuangannya. Begitu sangat mengertinya ayah, kenapa nanda dilanjutkan ke pesantren dan mondok? Karena ayah tahu waktu di SD nanda kurang kuat kalau jalan kaki dalam jarak tempuh yang sangat jauh, he sampai-sampai waktu sakit (jalan danoh) sampai-sampai digendong, maafkan nanda telah merepotkan ayah, maafkan nanda telah memberatkan ayah,,, semoga semua perjuangan ayah yang telah diberikan kepada nanda semoga selalu dibalas oleh Allah dengan pahala yang indah yang dapat mengantarkan ayah ke syurga firdaus maafkan nanda juga ayah nanda belum bisa pulang ke rumah sudah 5 bulan ini karena memang banyak yang perlu diuruskan, insya Allah nanti kalau ada waktu luang nanda akan pulang, sampaikan maaf juga buat bunda dan nanda ucapkan rasa beribu-ribu terima kasih yang telah mendidik nanda seperti ini, yang telah memberikan curahan kasih sayangnya kepada nanda, teringat 8 tahun silam ketika nanda akan pergi lagi ke pesantren bunda selalu membawa makanan-makanan yang banyak mau makanan ringan, lauk, nasi padahal nanda di pesantren juga sudah disiapkan, itulah rasa sayang ibu pada anaknya,,, maafkan nanda bunda apa yang bunda telah berikan kepada nanda itu semua, tidak bisa nanda berikan apa yang telah berikan bunda ke nanda,,, semoga bunda sehat selalu ya disana, hanya untaian doa yang nanda bisa lakukan supaya ayah dan bunda sehat selalu, semoga disetiap jejak-jejak perjuangan ayah dan bunda selalu diridhoi Allah, semoga apa yang dijalani dalam hidup ini tidak lain mencari titah-titah Tuhannya.

Rabu, 10 Oktober 2012

Jika itu kabaikan, kenapa tidak coba kita hadapi?

1 bulan usai saya telah beradaptasi dengan dunia baruku ini, setelah mengikuti acara-acara ISFI (Ikatan Santri Firdaus) salah satunya acara ‘MOS’ Masa Orientasi Santri. Hari-hari itu ku mulai dengan penuh harapan banyak pengalaman dan mendapat ilmu baru kepada saya. Dan ternyata betul sekali banyak yang saya tidak ketahui, rasa syukurku ucapkan dalam hatiku “ Alhamdulillah saya di asrama jadi lebih bisa banyak bertanya kepada kaka kelas yang kebetulan mondok / di asrama juga. Baik itu masalah agama, kondisi pesantren, bagaimana menjadi santri yang baik dambaan para ustadz dan ustadzahnya dan sebagainya. Teringat waktu itu ketika mau melaksanakan sholat, karena memang belum hafal semua bacaan solatnya akhirnya menghafal dulu bacaan sholat tersebut. Kakak kelasku tak pernah lelah untuk selalu mengajarkan berbagai hal apa yang harus dilakukan di lingkungan pesantren seperti shaum senin kamis, shaum pertengahan bulan, shaum daud, sholat dhuha, qiyamu lail, tilawah, hafalan surat dan hal lain sebagainya. Hari-hariku rasakan begitu indah nan bahagai walapun dalam benaku itu dunia baruku, dunia yang sangat aneh dari dunia sebelumnya yang selalu berteman dengan anak laki-laki, berpakaian seksi, tak pernah shaum sunnat, tilawah dan sebagainya, tapi walaupun ini dunia baruku ini, saya merasakan bahagia, pemahaman agamaku semakin bertambah, hafalan quran bertambah, bacaan sholat semakin lancar, pokoknya Alhamdulillah semakin meningkat dari hari-hari sebelumnya..  Memang betul seperti dalam hadits dikatakan : ‘ Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung kepada apa yang kita niatkan. Ketika itu saya berniat untuk menjadi santri yang baik yang taat pada aturan pesantren, layak disebut santri oleh para ustadz dan ustadzah, teringat pula pesan orang tua ketika saya masuk pesantren : ingat, jadilah santri yang baik, orang tua meinginginkan supaya saya paham agama lebih luas. Selain itupun jika dilanjutkan ke SMP terkhusus di garut akan memadhorotkan apalagi seoarang perempuan karena jarak sekolah SMP dari rumah sangat jauh. Dan akhirnya orang tua memutuskan untuk masuk ke pesantren saja. Suatu hari yang sangat menegangkan. Para panitia atau staf organisasi ISFI hari itu sudah menjadwalkan untuk pekan ini siapa saja yang akan ceramah perwakilan setiap kelasnya. Semua santri baik itu tsnawiyyah ataupun aliyyah sudah ramai menuju madding karena penasaran siapa saja yang akan menjadi penceramah pertama dalam acara muhadhoroh pekan ini. Baru saja saya mau melangkahkan kaki menuju madding tiba-tiba teman-teman kelasku menunjukkan wajahnya dari kejauhan kearahku, rasa penasaranku semakin bertambah dikhawatirkan saya menjadi perwakilan akhwat dari kelasku. Dan ternyata betul sekali , saya yang pertama ceramah perwakilan kelas untuk mengawakili acara muhadhoroh pekan ini. Hati saya semakin berdebar, kaki saya serasa tak kuat menahan badanku sendiri semakin lemasnya badan ini. Dengan wajah yang sangat kebingungan ku tak tahu harus berbuat apa, apa yang harus disampaikan nanti ketika acara itu tiba, bahan untuk disampaikannya pun tidak ada, dan bahkan tidak tahu harus materi apa yang harus disampaikan. Dalam hatiku berkata : ‘Ya Allah bagaimana nanti jika berada di depan para santri, apa yang harus saya sampaikan sedangkan pemahaman agamaku masih sedikit, apa yang harus saya lakukan format membuat ceramahpun belum tahu, bahkan muqodimahpun belum tahu, apalagi materinya, apa yang harus dibahas. Saya pun berpikir panjang, dan salah satu solusinya saya harus minta bantuan lagi ke kakak kelas di asrama, dari mulai formatannya, muqodimah dan sampai materinya. Setelah ku tahu saya akan tampil pekan ini, hari demi hari ku baca materi yang akan disampaikan nanti, karena memang kata-kata yang sangat baru ku kenal saya belum bisa untuk menghapalnya apalagi memahaminya, akhirnya saya konsultasi ke kakak kelas di asrama dan akhirnya bisa sekali-kali melihat materi ketika ceramah berlangsung, akhirnya kepanikan ini sedikit terobati, dan hanya 4 hari saja saya harus memahami dan latihan sebaginya untuk menuju acara muhadhoroh nanti. Acara muhadhorohpun akan dimulai malam ini, saya masih sibuk dengan serpihan-serpihan kertas bahan materi yang akan disampaikan, dan yang paling terpenting mempersiapkan mental ketika sedang di depan. Acara berlangsung dengan khidmat, dimulai dari sambutan-sambutan, dan dimulai acara inti yaitu penyampaian ceramah dari para santri perwakilan dari setiap kelasnya, maklumlah santri baru sudah disuruh ceramah, akhirnya ketika acara berlangsung sangat tidak tenang, gugup , berdebar-debar, gerogi, nerves semuanya ada ketika waktu itu. Detik-detik mendebarkan, akhirnya aku dipanggil dengan tepuk tangan yang meriah, dalam hatiku berkata : tenang, tenang santai saja, jangan kelihatan gerogi, berikan senyumanmu kepada semua santri yang ada di ruangan itu, Ya Allah lancarkanlah dalam penyampaian ceramah ini. Akupun memulai menyampaikannya dari mulai muqodimah, materi dan kesimpulan. Alhamdulillah penyampaiannya lancar dan diakhiri dengan tepuk tangan dan senyuman yang indah ^_^ Akupun melangkahkan kaki ke tempat duduk semula, dengan rasa bangga dan terharu, akhirnya lega juga setelah penyampaian itu pula rasa beban di hati sudah tak ada. Malahan kalau sudah mencoba sekali malah mau mencoba lagi.  Dari cerita singkat di atas, dapat kita petik hikmahnya bahwa peluang kebaikan yang ditawarkan kepada kita jangan sampai kita abaikan begitu saja, jika memang itu menambah kebaikan untuk kita, kenapa tidak kita mencobanya? Apalagi setiap orang ingin jadi orang sukses, dan syarat menjadi orang sukses salah satunya berani melangkah menghadapi tantangan. So, lakukan yang terbaik, untuk menjadi orang yang paling terbaik… Karunia_Subuh_108990_S.Istiqomah

Minggu, 03 Juni 2012

Kematian Dekat dengan Kita

Pagi yang indah, sang fajar datang dengan senyuman, dedaunan yang sedang berpelukan dengan embun seolah-olah mewarnai pagi ini dengan indah, ku lihat langit yang menjulang tinggi, yang tidak bisa sembunyikan lagi keindahannya. Semakin ku yakin bahwa semua ini Allahlah yang mengatur dan menciptakan keindahan-keindahan tersebut, dibalik semua inipun kita patut untuk bisa mentafakuri dan mensyukuri atas semua yang Allah ciptakan, dan tidak hanya keindahan saja yang patut kita syukuri dan tafakuri, kejadian yang sedang kita hadapi hari ini, kesedihan ataupun kebahagiaan, musibah ataupun muhibah, dan sebagainya. Sedikit saya cerita ya.....^_^, hari itu ku mulai aktivitasku dan agenda-agenda wajib yang harus kulakukan pada hari itu, aktivitas pertamaku akan pergi ke sebuah tempat bersama adikku, tiba-tibaku merasakan ada yang mengganjal di hati dan saya pun tiba-tiba mengurungkan niat saya pergi ke tempat itu, akhirnya saya pun ke kosan lagi. Beberapa menit kemudian bunda menelpon, bunda mengabarkan bahwa saudara (kakak bapak / ua) telah meninggalkan kita ke rahmatullah, deg ! tiba-tiba hatiku hancur berkeping-keping, hatiku sakit, spontan ketika pembicaraan ditelpon menangis, adikku menangis, dan yang lebih sedih lagi saya dan adikku tak bisa melayadnya, karena berbagai keadaan yang tak memungkinkan, hanya bisa mendoakan lewat jauh, yaitu ya di kosan…. Lewat kejadian di atas, maka jelaslah bahwa kematian itu dekat dengan kita, kematian akan datang dengan sendirinya tanpa harus memberi tahu terlebih dahulu kepada kita (^_^ he), kenapa? Karena hanya Allahlah yang tahu kematian seseorang. Di balik semua hikmah yang terjadi pada saat itu, bisa memberikan pemahaman kepada kita bahwa dengan ketidaktahuan kita akan kematian seseorang itu membuktikan, setiap aktivitas yang kita lakukan harus ada nilai tambah, yakni bertambahnya keimanan dari harisebelumnya kepada Allah Swt, bertambahnya kualitas keilmuan kita dari hari sebelumnya juga, selain itu pula supaya ada unsur-unsur berlomba-lomba dalam kebaikan, kenapa? Coba bayangkan oleh sahabat semua, seandainya kita tahu kematian kita kapan? Kita tidak akan bisa seperti sekarang yang memang kita selalu meningkatkan kualitas keimanan kita, kita bisa saja lalai dengan kehidupan di dunia ini, karena kematian saya masih lama, kita bisa saja hidup di dunia ini, tapi apakah hidup itu bisa memberikan arti kepada kita, apa makna kehidupan bagi kita? apa yang seharusnya kita lakukan?

MABIT

Di keramaian kota pada suatu malam aku dengan teman-teman kosan hendak mengikuti acara yang berjudul MABIT (malam bina iman dan taqwa) “kutemukan cinta” yang bertempat di PUSDAI diselenggarakan oleh MDA (majelis Darl Akhirat). Seluruh peserta masuk ke mesjid untuk melaksanakan shalat maghrib, banyak dan beragam peserta yang mengikuti acara ini dari mulai anak kecil, remaja, dewasa dan para orang tua-orang tua sampai kakek-kakek dan nenek-nenek. Acara pun berlangsung setelah shalat isya, kamipun mulai memasuki ruangan dengan begitu padatnya dan harus berdesak-desakkan untuk memasuki ruangan tersebut. Ketika saya sudah berada di ruangan, ada getaran di hati ini yang sangat mengiris hati, ada rasa bahagia yang tak bisa ku tahan, ada rasa sedih juga saking ku terharunya, walapun pada waktu itu belum sempat makan hanya saja pada saat ta’jil makan yang manis saja itu pun di angkot…. ^_^ Acaranya berlangsung dengan tertib, adapun materi yang dibahas dalam acara ini salah satunya tentang manajemen terapan yaitu membahas tentang makna cinta itu sendiri, indikator cinta tersebut, yang mana menurut Imam Ibnu Qoyyum cinta dapat didefinisikan beberapa macam salah satunya yaitu: 1. Al-Mahabbah, 2. Asy-Syauq, 3. Asy-Syadan. Al-mahabbah menurut Imam Ibnu Qoyyum juga dapat didefinisikan 16 definisi, yang salah satunya yaitu: suka menyebut-nyebutkan orang yang disukainya, selalu teringat, menyukai tempat tinggalnya, menyanding-nyandingnya, mengutamakannya, lemah lembut dan sebagainya. Adapun Asy-Syauq yaitu cinya yang disertai kerinduan kepada orang yang kita cintai. Dari penjelasan di atas maka jelaslah ketika kita mencinta Allah dan Rasulullah Saw, kita selalu mengingat-Nya dalam keadaan apapun, dimanapun, dan kapanpun, selalu menyebutkan asma-Nya dan mengingat-Nya ketika kita berdoa, berdzikir ataupun dalam ibadah yang lainnya, selalu menyanding-nyandingkan Asma-Nya yaitu selalu menggunakan Asma-Nya ketika dalam melakukan aktivitas apapun, dan terakhir selalu mengutamakan-Nya yakni ketika kita cinta pada siapapun itu pasti kita akan selalu mengutamakan dan mementingkan apa yang kita cintai tersebut. Sahabat coba kita renungkan kisah tentang Salman Al-Farisi dan Abu Darda, ketika suatu waktu Abu Darda ingin memperkenalkan Salman Al-Farisi kepada seorang akhwat, singkat cerita orang tua akhwat tersebut langsung bertanya apa kedatangan Abu Darda dan Salman Al-Farisi tersebut, Abu Darda langsung menjawab maksud kedatangannya, kalau tidak salah seperti ini “Perkenalkan saya Abu Darda sahabat Rasul, dan ini sahabat saya Salman Al-Farisi sahabat Rasulullah juga” kata Abu Darda, kemudian “maksud kedatangan kami kesini, saya ingin memperkenalkan sahabat saya ini Salman Al-Farisi untuk memperkenalkan ke putra bapak” tiba-tiba umi dari akhwat tersebut menjawab dari ruangan sebelahnya “Wallahua’lam bishawwab, tapi alangkah bahagianyalah jika putra saya ini dikhitbah oleh Abu Darda”, singkat cerita akhwat tersebut akhirnya menikah dengan Abu Darda, ketika waktu itu Salman Al-Farisi menjawab “Alhamdulillah, hanya Allahlah yang Mahatahu segalanya, saya Ridha Abu Darda menikah dengan akhwat tersebut, karena menurutnya makna cinta itu ketika ketaqwaan dan keimananku semakin bertambah kepada-Nya, maka itulah Cinta. Semoga dari paparan di atas dapat menambah ilmu yang bisa diaplikasikan langsung oleh kita dalam mengarungi hidup ini yang tentunya apa yang kita lakukan semuanya hanya bersandar kepada cinta-Nya…

Sabtu, 17 Maret 2012

Dimanakah kalian???

Bismillahirrahmanirrahiimm…
Sahabat semua…. Kaifa halukum fillah? Semoga selalu dalam lindangan dan ridho-Nya…. Amiinn … ^_^
Lewat tulisan ini saya ingin sedikit mencurahkan hati ini yang saya rasakan dari beberapa hari kebelakang, ternyata banyak PR untuk kita semua…
Suatu saat ketika saya berangkat ke buah batu untuk menjemput adikku yang kebetulan di Pesantren hari besoknya libur, dan Alhamdulillah diizinkan untuk pulang dahulu oleh Ustadzah Asramanya.
Waktu di perjalanan sudah terbiasalah kalau kita menumpang damri, apalagi di perkotaan di tambah lagi cuaca pada siang hari tanpa hujan pun. Semua penumpang mulai banyak sehingga damripun sudah padat oleh penumpang, damripun mulai berangkat, jalan demi jalan kulihat dengan utuh dengan tak lupa ku panjatkan syukurku kepada-Mu… ^_^ apalagi sudah terbiasa kalau bepergian sendiri selalu saja banyak yang dipikirkan baik hal itu : merenung, mengingat impian-impian yang harus kucapai, mengenang, membayangkan masa depan kita nantinya dan yang lainnya. Sampai-sampai bisa saja senyum sendirian akibat membayangkan hal-hal tersebut terlalu tinggi… he ^_^
Dan suatu ketika saking kagetnya sempat terputus dari mimpi-mimpi yang terbayangkan tadi oleh beberapa orang pengamen, ketika melihat itu……. sangat tersentuh hati ini untuk mengatakan: seharusnya dia bersekolah bersama orang-orang yang bisa sekolah, seharusnya diapun punya hak yang sama seperti orang-orang lainnya, dan seharusnya dia pun punya banyak perhatian dari berbagai pihak yang bersangkutan, bukankah kita dianjurkan untuk saling tolong-menolong? Bukankah kita ini muslim?yang memang di dalam Islam pun dianjurkan untuk saling tolong-menolong? Seperti dalam Al-Quran”
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan” (Q.S Al-Maidah : 2)
Bukankah dalam Islam pun juga mementingkan arti “Persaudaraan”
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah)bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapa petunjuk (Q.S Ali-Imra: 103)”
Dimanakah pemuda saat ini? Apakah kalian masih ada? Ini merupakan PR kita bersama, supaya nantinya tidak ada lagi orang yang memperjuangkan hidupnya tanpa dia memikirkan pendidikannya, tak ada lagi orang yang hanya memikirkan materi dan materi tetapi selain itu ada yang lebih penting yaitu pembinaan akhlak dan ketaatan mereka kepada Allah, akhlak dan imanlah yang akan merubah mereka kepada jalan-Nya, akhlak dan Imanlahlah yang akan membantu mereka dalam mengarungi kehidupan ini, dan akhlak dan Imanlah yang akan membantu mereka untuk selamat dunia dan akhirat…
Hmmmm……. semoga pemuda saat ini masih ada…
Ayo kita wujudkan generasi-generasi Rabbani yang berkarakter islami, supaya perjuangan dan kejayaan Islam dapat tersalurkan kepada mereka….. ^_^ Semoga bermanfaat …

Rabu, 22 Februari 2012

130 IS The Best 'Nambru'

Teman…
Setelah kita lewati beberapa hari di KKM ini dengan penuh suka dan duka yang kita rasakan, dari mulai pemberangkatan dari kampus dan akhirnya sampai ke tempat tujuan kita yaitu Kecamatan Lembang Desa Langensari Kampung Buni Asih Rw 01 Rt 04, banyak pengalaman-pengalaman yang menarik yag tidak bisa saya lupakan, teman masih ingatkah kita ketika baru sampai di Desa Langensari kita terkhusus kelompok 130 harus menunggu-nunggu lama di mobil karena keputusan tempat tinggal yang mau kita singgahi belum fiks, oleh karena itu kita terpaksa bolak-balik memindahkan barang-barang kita dari jalan ke posko kelompok lain untuk ikut istirahat dulu sejenak, terus kita pindah lagi dari posko kelompok lain ke jalan, sementara teman-teman laki-lakinya sedang melobi masalah penempatan tempat tinggal kita. Setelah sudah fiks kita segera menuju tempat tinggal kita yang jaraknya lumayan jauh kalau jalan kaki, setelah itu kita beres-beres barang dan merebahkan badan sejenak. Ada sedikit terharu baru saja kita mengenal satu sama lain tapi dengan kondisi seperti itu kita bisa saling memahami, bisa saling membantu satu sama lain… begitu indahnya…

Teman…
Masih ingatkah ketika kita suka ngobrol tentang kepulangan kita nanti beberapa minggu ke depan? Kita suka merasa, begitu lamanya waktu ini? Begitu lamanya dari jam ke jam? Tapi ketika sudah kita lewati beberapa minggu, waktu itu terasa begitu cepat,,,
Setiap sore atau malam ketika berkumpul kita selalu bercanda bersama, dengan berjalannya waktu kita pun akhirnya memahami sifat atau karakter teman-teman kita sehingga salah satunya kita bisa menyimpulkan masing-masing kata-kata atau karakteristik seseorang dengan dibarengi candaan dan tawaan. Masih ingatkah dengan kata-kata kebangsaan kelompok 130? ‘Saha Jalma anu Nambru di pipir…? Hehe… kita (all perempuan) spontan berkata: ihhhhhhhhhhh Geullleeeuuuuhhhhhhh, apalagi kalau kita sedang makan pasti semua laki-laki diserang… mereka selalu melantunkan kata-kata itu nggak tahu kenapa selalu melantunkan kata-kata itu mungkin karena hobi juga ya… (^_^)

Teman…
Akhirnya dipenghujung hari-hari KKM kita, ketika kita sibuk mempersiapkan perlombaan di TK, TPQ dan TQA, acaranya disatukan dengan acara maulid nabi plus perpisahan mahasiswa KKM 130 UIN BDG, semua rencana acara tersebut begitu sangat mendadak, kita mahasiswa bersama ibu-ibu TK,TPQ, TQA dan masyarakat setempat merencanakan hari rabu dan acara akan dilaksanakan hari jumat dan sabtu, oleh karena itu semua teman-teman KKM bekerja dengan super, dengan sekeras-kerasnya demi keberlangsungan acara tersebut. Acara tersebutpun tak lupa dengan mengundang: kepala desa Langensari, Rw 01 kampung Buni Asih, rt 01, rt,02,rt 03, rt 04 dan tak lupa juga ketua DKM Mesjid Al-Ikhlash. Tiba acara berlangsung warga-warga mulai berdatangan begitupun pemateri dan tamu-tamu undangan sudah mulai memadati tempat mesjid Al-Ikhlash, ketika dipenghujung acara serasa ada yang melukai di hati ini, serasa ada sedikit kekecewaan yang begitu dalam ketika dari pihak ibu-ibu memberikan sebuah kenang-kenangan untuk mahasiswa KKM 130 UIN SGD BDG begitu sangat terharunya terkhusus saya, dalam benakku berkata: begitu baiknya warga-warga disini, begitu sangat welcomenya kepada kami, sampai-sampai ada juga warga yang bertanya neng kapan mau silaturahmi lagi kesini??? Andai saja programnya bisa ditambah mungkin akan lebih diperbaiki lagi, apalagi silaturahmi kita pasti insya Allah akan selalu kami perkuat, karena dengan silaturahmi ini akan berbuah berkah… ^_^

Teman…
Terakhir saya katakan, selama 1 bulan ini kita bersama, makan bersama, cuci piring bersama, dan yang lainnya, apapun itu keadaannya, pasti ada banyak kekurangan yang saya lakukan, dan mohon maaf jika ada banyak yang tersakiti oleh saya, baik yang disengaja ataupun yang tidak itu semua kekhilafan dan kealfaan saya… mohon maaf

Semoga apa yang telah kita lakukan selama di KKM ini menambah kedewasaan kita ketika menghadapi suatu tantangan, menambah kemandirian kita ketika berada di tempat yang tidak sesuai dengan apa yang kita mau, dan yang penting semoga tali silaturahim kita ini tetap terjaga dengan baik sampai azal menjemput kita… Amiinn

Selamat teman-teman sampai berjumpa di pengalaman berikutnya… ^_^

Semua Hanya Ujian

Saya merasa sangat sedih ketika saya merasa tidak kuat dalam menjalani berbagai rintangan hidup, tidak berani ketika menyampaikan kebenaran, menangis merasa ketika hati ini tersentuh,,, tapi diawal 2012 ini semua itu harus diubah…
Tujuan awalnya saya niatkan sebagai mensyiarkan dakwah yang baik bagi semua teman-teman, tapi yang saya sedihkan ketika semua itu terealisasikan saya merasa apa yang saya niatkan tidak bisa dilakukan dengan baik, mungkin harus berintrospeksi lagi,,, ya Allah ampuni hamba-Mu ini…
Setiba di puncaknya tetap saja saya merasa kurang baik ketika keadaan itu datang, ketika rintangan itu ada di depan mata, ketika keberanian itu harus disyiarkan, ketika kesabaran itu harus ada, ketika do’a itu harus selalu dipanjatkan, dan hanya Allah lah yang harus selalu kita ingat, tapi itu semua hilang ditelan awan… hati saya berbicara, desti kamu di mana? Kenapa sampai seperti itu??? Sadarkah kamu bahwa itu harus kamu lakukan? Sadarkah kamu bahwa itu harus kamu syiarkan? Seperih apapun nanti responnya,kamu harus tetap kuat… Astaghfirullah… ya Allah ampuni hamba-Mu ini…
Tapi akhir-akhir menuju ‘The End’ saya ingin memanfaatkan waktu saya ini apa yang belum saya jalankan, apa yang belum saya realiasikan, semoga ada sedikit manfaat atau renungan untuk teman-teman semuanya, sehingga ketika sudah berpisah ada kenang-kenangan yang sangat berharga yang bisa dibawa ke Akhirat nanti amiin…
Semangat… lakukan yang terbaik, jadilah teman yang baik tidak hanya di dunia tapi di akhirat sebagai teman bisa mengantarkannya ke syurga…

Kamis, 09 Februari 2012

Kata maaf untuk bunda dan ayah

Bunda bagaimana kabarnya? Yang nanda harapkan Semoga sehat selalu dan selalu ada dalam lindungannya, bagaimana kabarnya ayah? Semoga rasa lelah dan letihnya dari pekerjaan yang sangat berat bisa mengantarkannya ke syurga karena dengan keikhlasannya ayah bekerja, karena kesabarannya ayah mencari nafkah karena itupun pula ayah bisa mendidik nanda menjadi seperti ini, teringat waktu kelas 6 SD nanda bingung mau melanjutkan ke mana, kenapa bingung? Karena semua sekolah sangat jauh jaraknya dan kemungkinan pulang pergi dari sekolah akan jalan kaki, atau melanjutkan ke SMP? Karena ketika mendapat juara ‘tabungan’ nanda mendapat seragam SMP yang bawahannya di atas lutut, tetapi dengan ide ayah nanda akhirnya dilanjutkan ke Pesantren yang berada di pangalengan, dengan spontan nanda bertanya bagaimana nanda bisa sekolah disana sedangkan sekolahnya sangat jauh? Ayah langsung menjawab: tidak nanda tentunya mondok disana, pesantren sekolah sekaligus mondok, nanda sangat terkejut ketika perkataan ayah seperti itu, tak pernah terbayangkan sifat seperti nanda akan mondok tambah pesantren disana, yang memang berbeda dengan teman-teman nanda di SD mereka semua melanjutkan ke SMP yang ada di kampung kami dengan siap untuk ke sekolah jalan kaki, subhanallah perjuangannya. Begitu sangat mengertinya ayah, kenapa nanda dilanjutkan ke pesantren dan mondok? Karena ayah tahu waktu di SD nanda kurang kuat kalau jalan kaki dalam jarak tempuh yang sangat jauh, he sampai-sampai waktu sakit (jalan danoh) sampai-sampai digendong, maafkan nanda telah merepotkan ayah, maafkan nanda telah memberatkan ayah,,, semoga semua perjuangan ayah yang telah diberikan kepada nanda semoga selalu dibalas oleh Allah dengan pahala yang indah yang dapat mengantarkan ayah ke syurga firdaus maafkan nanda juga ayah nanda belum bisa pulang ke rumah sudah 5 bulan ini karena memang banyak yang perlu diuruskan, insya Allah nanti kalau ada waktu luang nanda akan pulang, sampaikan maaf juga buat bunda dan nanda ucapkan rasa beribu-ribu terima kasih yang telah mendidik nanda seperti ini, yang telah memberikan curahan kasih sayangnya kepada nanda, teringat 8 tahun silam ketika nanda akan pergi lagi ke pesantren bunda selalu membawa makanan-makanan yang banyak mau makanan ringan, lauk, nasi padahal nanda di pesantren juga sudah disiapkan, itulah rasa sayang ibu pada anaknya,,, maafkan nanda bunda apa yang bunda telah berikan kepada nanda itu semua, tidak bisa nanda berikan apa yang telah berikan bunda ke nanda,,, semoga bunda sehat selalu ya disana, hanya untaian doa yang nanda bisa lakukan supaya ayah dan bunda sehat selalu, semoga disetiap jejak-jejak perjuangan ayah dan bunda selalu diridhoi Allah, semoga apa yang dijalani dalam hidup ini tidak lain mencari titah-titah Tuhannya.